Kapan Mesti Resign? Kenali 7 Tanda Kamu Harus Pindah Kerja

Bagi para pekerja, keputusan untuk resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan bisa jadi dilema tersendiri lho. Bahkan nggak jarang seseorang sampai galau saat mau mengajukan resign. Hayo, ngaku?

Sebenarnya, kapan sih kamu mesti resign? Tenang aja, buat Teman Lumina yang sedang galau, Mba Lumina akan memberitahu kalian tanda-tanda kalian harus segera resign dari pekerjaan.

Baca juga: Siapa yang Mesti Dihubungi Jika Ingin Resign? 3 Pihak Ini Harus Tahu Duluan!

1. Suka menunda pekerjaan

Sebenarnya, menunda pekerjaan bukan sesuatu yang buruk jika ada pekerjaan lain yang harus diprioritaskan. Tapi lain lagi jika kamu menunda pekerjaan sampai berhari-hari sampai menumpuk dan tidak ada satupun pekerjaan yang selesai.

Bisa jadi kamu sudah merasa bosan dengan pekerjaanmu atau sudah tidak ada lagi hal baru yang bisa kamu pelajari. 

Pekerjaan dan rutinitas yang monoton seperti ini bisa menjadi tanda resign yang tidak boleh diabaikan lho.

2. Tidak punya motivasi kerja

Kalau kamu bertanya kenapa kamu suka menunda pekerjaan, alasannya mungkin karena kamu sudah kehilangan motivasi kerja. Kehilangan motivasi bukan berarti kamu malas lho! Tapi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti jenjang karir yang tidak berkembang, tidak ada kenaikan gaji selama bertahun-tahun, hingga lingkungan kerja tidak sehat.

Tidak adanya motivasi kerja akan berdampak buruk pada performa kamu dalam pekerjaan lho. Jadi, jika kamu mengalami hal ini, segera diskusikan dengan keluarga atau orang yang kamu percaya apakah kamu sebaiknya resign.

3. Sering mengeluh dan malas berangkat kerja

Ada satu hal yang menandakan apakah sudah saatnya untuk kamu resign atau belum. Yaitu melihat dirimu di pagi hari.

Jika kamu malas-malasan berangkat kerja dan selalu mengeluh ketika tiba saatnya bekerja, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu mulai jenuh dengan pekerjaanmu.

Apabila hal ini terus terjadi dan tidak membaik, bisa jadi itu adalah tanda bahwa kamu harus resign dari pekerjaanmu.

Baca juga: Aturan Pesangon PHK dan Hak Karyawan yang Kena PHK

4. Merasa tidak dihargai

Tidak bisa dipungkiri, ada kantor atau perusahaan yang kurang menghargai potensi atau prestasi karyawannya. Misalnya, seorang karyawan ditempatkan pada posisi yang tidak sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. Hal ini membuatnya kurang bisa bekerja dengan maksimal dan tidak mampu memberikan performa terbaik.

Jika kamu mengalami hal ini, mungkin ada baiknya kamu mencoba mencari peluang lain yang lebih baik dan mencari pekerjaan yang baru.

5. Tidak ada work-life balance

Work-life balance atau keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan kini jadi perhatian semua kelas pekerja lho. Tidak peduli setinggi atau serendah apapun posisi kamu dalam pekerjaan, kamu tetap berhak mendapatkannya. 

Jika kamu tidak menemukan keseimbangan antara keduanya, maka produktivitas kamu akan menurun dan kesehatan baik secara mental maupun fisik ikut terganggu.

Di mana saja kamu bekerja, pastikan kamu menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan di luar pekerjaan.

6. Kondisi perusahaan tidak stabil

Kamu boleh ingin setia pada kantor atau perusahaan. Tapi bukan berarti kamu mengabaikan hal lain dan hanya berpegang pada kesetiaan. Apalagi kalau kondisi perusahaan sudah tidak stabil, sering merugi, atau malah terancam bangkrut.

Bertahan di perusahaan yang tidak stabil dengan alasan apapun tidak akan membawa kebaikan untukmu, jadi sebaiknya kamu mencari perusahaan lain yang lebih baik.

7. Dapat tawaran pekerjaan lain

Semua orang pasti menginginkan pekerjaan yang lebih baik. Baik itu jabatan yang lebih tinggi, gaji lebih besar, atau kantor yang lebih ternama. Jika kamu ingin resign karena mendapatkan tawaran kerja lain, itu tidak masalah!

Siapa tahu lingkungan baru, pekerjaan baru, dan teman-teman yang baru akan membuat kamu lebih termotivasi. Dan yang tidak kalah penting, karirmu bisa berkembang lebih pesat.

Simak juga Cara Sopan untuk Resign dari Mba Lumina!

Kamu punya tips yang lebih baik? Yuk, berbagi ilmu di Komunitas Lumina!

Leave a Comment